Wajah Baru Saleum 8, Hadirkan Perpaduan Peradaban Aceh dan Spanyol
Pagelaran event terbesar MAN 1 Banda Aceh, Science and Art Contest for Lighting up Education to be an Unbreakable Memory of MAN Model Banda Aceh (Saleum) ke 8 akan diselenggarakan pada 11 sd 15 Februari 2023.
Berpusat di MAN 1 Banda Aceh, Saleum 8 akan digelar dengan tema “Membangkitkan Kesyahduan Hamparan Cahaya Peradaban di Sudut Negeri Senja”.
Nursiah S Ag M Pd, Kepala MAN 1 Banda Aceh, mengatakan Saleum kali ini menggabungkan peradaban Aceh dengan Spanyol sebagai tema utama. Spanyol sebagai pusat peradaban Islam dunia, dan Aceh sebagai daerah kebangkitan Islam pertama di Nusantara, menjadi alasan utama mengapa tema ini diangkat. Peradaban Islam yang sangat berkembang menjadikan Aceh sebagai batu loncatan dalam peradaban Islam di Indonesia.
Selain itu, Aceh juga memiliki bentang alam yang begitu mengagumkan, sehingga Aceh dapat dijuluki sebagai “the paradise of world”.
Kalimat akhir “di Sudut Negeri Senja”, bermakna Aceh menjadi tempat dengan waktu terbenam matahari paling akhir di Nusantara. Orang-orang dapat memanjakan mata dengan adanya keindahan dari penampakan planet venus saat tenggelamnya matahari di ufuk barat.
Identik dengan warna burgundy dan ivory yang dipantulkan, memberikan kesan elegan. Warnanya yang tenang menciptakan kebahagiaan dalam balutan kehangatan yang lebih dewasa dan mewah.
Ketua Koordinator Saleum 8, Muhammad Putra Aprullah M Si, berharap dengan terselenggaranya kegiatan ini dapat memotivasi dan membawa kegembiraan yang melekat di hati para siswa/i MAN 1 Banda Aceh dan seluruh partisipan.
“Kegiatan ini diharapkan dapat membangkitkan ghairah perjuangan dalam membangun kembali peradaban Islam di Nusantara serta memotivasi siswa-siswi MAN 1 Banda Aceh dan seluruh partisipan untuk terus berkarya, berprestasi, dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara”, ujarnya.
Tunggu apa lagi, mari ramaikan Saleum 8 dan temukan keajaiban-keajaiban spektakuler lainnya hanya di Kampus MAN 1 Banda Aceh. Adios Amigo!! [Nabila Syifa, Nanda Ulfia Chair, dan Yanida Iasya Putri]