Siswa MAN Model Juara Olimpiade Tingkat Nasional di Universitas Indonesia

MAN Model Banda Aceh melalui tiga siswanya, Richar Al-Khalik, Wahyudi, dan T. Muhammad Shandoya, melanjutkan eksistensinya di tingkat nasional dengan berhasil menjuarai Olimpiade Ilmu Sosial (OIS) FISIP Universitas Indonesia Ke-13, 23 November 2016. Mereka menyabet juara 1 pada kategori Policy Review.

Prestasi tersebut tentunya membuat daftar koleksi nasional MAN Model Banda Aceh bertambah, setelah pada tahun yang sama juga berhasil membawa pulang tiga medali di gelaran Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat Nasional, Pontianak.

“Alhamdulillah kami juara 1 dalam kategori Policy Review di Universitas Indonesia. Sungguh ini hasil yang sangat tidak terduga. Semoga dengan penghargaan yang telah di berikan ini dapat kembali memicu semangat kami dalam meraih prestasi lainnya, dengan harapan untuk mengharumkan nama madrasah, provinsi Aceh, maupun nama Negara Indonesia” ujar Richard, yang juga diamini oleh Wahyudi dan TM. Shandoya.

Masa Persiapan

Lika-liku persiapan yang dilalui oleh para siswa tersebut bukannya mudah, namun banyak tantangan yang harus dihadapi. Akan tetapi, dengan semangat yang tinggi serta motivasi dari pembimbing dan para guru membuat ketiganya mendapatkan banyak ide dan pemikiran-pemikiran baru.

“Persiapan kami mengikuti OIS yaitu dengan mempelajari isu-isu hangat yang sedang terjadi pada masyarakat untuk mempertajam wawasan kami dalam mengikuti lomba. Kemudian  memaksimalkan potensi yang ada, baik di bidang akademik maupun non akademik” Ujar Richard, salah satu peserta.

“Mempersiapkan pemikiran pemikiran dengan mengoptimalkan ruang publik untuk di bahas, serta memperkenalkan budaya Aceh kepada masyarakat di seluruh Indonesia dengan membawakan beberapa kesenian Aceh, seperti lagu Aceh dan Tari Saman Gayo, yang telah di akui oleh dunia” tambahnya.

OIS-FISIP UI, Olimpiadenya Anak IPS

Olimpiade Ilmu Sosial (OIS) yang pada tahun ini mengusung tema “Peran Pemuda dalam Mengawal Optimalisasi Ruang Publik”, merupakan program kerja tahunan yang diselenggarakan oleh Departemen Keilmuan, BEM FISIP UI. Pada tahun 2016, penyelenggaraan OIS sudah menginjak usia yang ke-13 dengan komitmen untuk terus mengevaluasi diri agar dapat memberikan yang terbaik bagi generasi muda Indonesia.

Seperti dikutip dari website resminya, penyelenggaraan OIS sendiri dilandasi oleh adanya keprihatinan terkait masih minimnya keberadaan kompetisi yang secara khusus ditujukan kepada Siswa SMA jurusan IPS. Selain itu, beberapa kompetisi seperti Olimpiade Sains Nasional bidang IPS (Ekonomi dan Geografi) masih banyak diwakili oleh Siswa SMA jurusan IPA. Apabila hal ini terus dibiarkan tanpa ada tindak lanjut yang bersifat konkret, maka social labeling bahwa Siswa SMA jurusan IPS merupakan inferior dari Siswa SMA jurusan IPA akan terus berlanjut. Hal tersebut merupakan salah satu motivasi diselenggarakannya OIS.

Kegiatan OIS bertujuan untuk memberikan wadah bagi siswa SMA, khususnya jurusan IPS untuk berkompetisi dalam level nasional. Serta mengasah kemampuan berfikir kritis dari siswa SMA dalam melihat isu-isu yang ada.

Pada tahun 2016 peserta OIS berjumlah  35 tim yang berasal dari SMA/MA/sederajat di seluruh Indonesia yang telah dinyatakan lolos sebagai pemenang dalam Essay Writing Competition (EWC).

Tahapan dan tata cara mengikuti OIS sendiri ada empat langkah yang harus dilalui. Pertama adalah menulis karya essay tentang tema yang dilombakan. Kedua karya essay yang telah ditulis kemudian diseleksi dengan ketat oleh panitia dan dosen Universitas Indonesia. Ketiga jika dinyatakan lulus, peserta wajib membuat video tentang essay yang telah dibuat tersebut. Lalu yang keempat, video yang telah dibuat akan dilombakan dan ditampilkan saat pada saat berlangsunya acara untuk memicu semangat para peserta dari seluruh indonesia.

Motivasi dan Kesan

Semangat mereka yang luar biasa dapat dilihat dari persiapan sebelum terbang ke Jakarta, dimana mereka menyempatkan diri syuting video hingga sore, lalu dilanjutkan dengan proses editing video tersebut hingga malam. Hampir semua pekerjaan mereka selesaikan di madrasah.

“Motivasi kami mengikuti acara OIS adalah untuk membuktikan bahwa murid dari jurusan IPS mampu untuk bersaing di tingkat nasional. Ini yang harus ditanamkan oleh semua siswa jurusan IPS. Kami bertiga mengikuti kegiatan ini dengan penuh harapan untuk dapat diterima di perguruan tinggi, seperti UI. Pastinya motivasi tertinggi kami ialah untuk membanggakan orang tua kami, serta teman-teman seperjuangan yang telah mendukung” kata Wahyudi.

“Sangat berkesan, apalagi bagi kami. Dengan mengikuti acara ini, kami dapat menambah wawasan serta bisa memandang Indonesia dengan berbagai perspektif yang berbeda, dengan membahas bersama para siswa yang terpilih dari seluruh Indonesia. Mungkin ini acara yang tidak terulang untuk yang kedua kalinya”, pungkas TM. Shandoya melengkapi rekannya.

Tags:
author

Author: